TENTANG SIBABAT

Saya tinggal di sebuah desa bernama Sibabat, tepatnya di dusun Sibabat II. Di desa ini segala macam aktivitas para penduduknya yang terdiri dari segala macam golongan, suku, ras, dan tingkatan. Ada yang golongan bawah, menengah, menengah ke atas, dan atas. Namun kebanyakan orang-orang disini adalah keluarga yang sederhana dan hidup bersosialisasi dengan masyarakat.
Desa saya ini letaknya terpencil dan agak jauh dari pusat keramaian yaitu Belilas, yang merupakan kota kecil di persimpangan jalan dan salah satu jalur lintas timur sumatera yang lumayan ramai. Karena pusat perbelanjaan, bisnis, komunikasi, transportasi dll ada disana.

 Sedangkan desa Sibabat jaraknya sekitar enam kilometer dari Belilas. Dan kondisi jalan lintasnya masih jalan tanah yang masih butuh banyak perbaikan, juga struktur dan infrastruktur, informasi dan telekomunikasi, dan lain-lain. Namun warga desa ini masih terus berusaha mengembangkan desanya.



Warga desa kami kebanyakan berasal dari suku jawa yang notabene transmigran dari jawa. Yang paling banyak suku dijumpai disini adalah suku Jawa, sisanya Medan, Indramayu, Batak, dll. Pekerjaan kami kebanyakan adalah bertani, yaitu pertanian karet dan sawit, tapi tidak menutup kemungkinan pekerjaan yang lainnya. Walaupun banyak perbedaan dalam segala hal, mereka tetap satu wilayah dan saling bermasyarakat, bergotong royong, dan saling membutuhkan satu sama lainnya.
Hehehehehehe, kepingin banget ngerasain kapan ya desa Sibabat ini maju dan berkembang seperti desa lainnya di Indragiri Hulu ini. Yang pasti para pemerintah diatas sana mengerti dan memberikan bantuan dengan sepenuhnya .




bocah-bocah sibabat


Di sini di desa ini mempunyai anak-anak muda yang lumayan banyak. Mereka merupakan bocah-bocah dari keluarga sederhana namun memiliki bakat, keahlian, kreatifitas, dan penuh ide-ide. Disini kebanyakan dari mereka membentuk perkumpulan sendiri di setiap dusun dan mempunyai pemikiran yang kritis. Dengan merekalah saya bisa bersosialisasi, berkumpul, berbagi pengalaman, bertukar pikiran, dan tempat saya untuk nongkrong-nongkrong.
Sekian banyak dari mereka adalah golongan pelajar dan petani serta yang lain-lainnya. Bermacam-macam kegemaran, aktivitas, rutinitas, kebiasaan, bercampur menjadi satu disini dan bahkan hampir saja disebut komunitas remaja. Berikut ini akan saya paparkan satu persatu kegiatan-kegiatan mereka yang umumnya ada dan sejauh ini saya ketahui dan tentu saja memperkaya keanekaragaman sosial.
Yang paling menonjol disini adalah olahraga, hampir setiap hari selalu ada saja yang meramaikan lapangan olahraga Sibabat. Seperti volley, sepakbola, dll. Dan setiap sorenya mereka berolahraga dan tidak jarang mengikuti turnamen-turnamen di luar daerah bahkan pertandingan persahabatan.
 Yang kedua adalah otomotif. Dan ini bukanlah suatu hal yang asing lagi. Setiap remaja yang mempunyai motor, nggak peduli itu motor jelek , biasa, bagus dan mewah sebagian besar memodifikasi miliknya. Dipreteli, divariasi, modif, dsb. Asalkan sesuai dengan selera dan salah satu dari mereka ada yang sering mengikuti track turnamen cross. Bukan asal ngebut atau modif aja, tapi berani unjuk gigi di depan publik demi untuk menang atau sekedar menyalurkan hoby.





 Yang keempat adalah bermusik. Ini bukan hal biasa tapi kebanyakan bocah-bocah Sibabat punya hoby bermusik tapi jarang dikembangkan dan hanya sekedar hoby. Tapi ada beberapa dari mereka yang mengembangkannya termasuk saya yaitu hoby kesukaan saya yaitu Ngeband!!!!!!!!!!!!. Ngejam, tampil di acara-acara biasa bahkan ikut festifal di dalam maupun di luar daerah. Walaupun kadang nggak menang tapi bisa tampil aja senangnya bukan main, dan band yang terkenal di Sibabat ini adalah Astro, J41L, Seven Side, dll.






 
 Yang kelima adalah Online!!!!!!!!.  Nah ini dia hoby yang juga sangat saya gemari dan juga bocah-bocah disini. Menghabiskan waktu berjam-jam di warnet untuk sekedar browsing, chatting, facebookan, game online dan sebagainya atau online lewat handphone. Lagi suntuk, banyak pulsa, sambil nongkrong, sambil nunggu kerjaan atau lagi nyantai pun bisa online. Dan kebanyakan bocah-bocah disini nggak anak kecil, remaja bahkan dewasa punya hp kamera yang mempunyai fitur internet. Apalagi yang punya facebook, twitter, email, dan blog. Narsis-narsisan di hp trus di upload di internet, hehehehehehe, lebaaaay… tapi itulah namanya perkembangan jaman di bidang teknologi informasi dan di Sibabat ini, wabah online mulai menggejala dan mulai diperhatikan.





 
Dan begitulah sedikit gambaran tentang Desa Sibabat dan bocah-bocah serta potensinya, walaupun banyak kekurangan, tapi sosial adalah sesuatu yang sangat penting.....




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar